Sifat fisik (atau fase) materi apapun ditentukan oleh kekuatan-kekuatan dari partikel penyusunnya bersama-sama, yaitu gaya antarmolekul nya. Ambil contoh misalnya padatan, Molekul penyusun yang membentuk padatan diikat bersama oleh gaya antarmolekul yang kuat dalam struktur kaku yang (kisi). Hal ini menyebabkan sejumlah sifat fisik dari zat padat, termasuk kekuatan, kekakuan, inkompresibilitas dan lain-lain.
|
Gb. Susunan partikel dari zat padat, cair dan gas |
Dalam zat cair, gaya antarmolekulnya lebuh lemah dari padatan, inilah yang menyebabkan mengapa cairan tidak memiliki bentuk yang tetap, tergantung dari bentuk wadah di mana zat cair tersebut berada.
Menjadi zat padat dan kemudian memiliki struktur kisi, gula mempunyai bentuk kubus dan sehingga tejadi gaya tarik menarik yang kuat yang menahan partikel penyusunnya bersama-sama. Namun, ketika bentuk kubus tersebut kontak dengan air, bentuk kubus tercebut ikut campur dengan air dan kubus kehilangan bentuknya, dan cepat hancur.
Seperti yang kita ketahui, molekul gula mempunyai kelompok hidroksil (OH) yang membuat ikatan hidrogen dengan molekul air di sekitarnya. Sekarang, satu hal yang harus kita ketahui tentang ikatan hidrogen adalah bahwa ikatan tersebut sangat kuat.
Pada kenyataannya, ikatan hidrogen adalah salah satu ikatan antarmolekul terkuat di alam, hanya lebih lemah dari ikatan ion dan kovalen. Ikatan ini juga lebih kuat dari gaya antarmolekul yang membuat molekul dalam bentuk kisi kubus. Akibatnya, molekul air mengelilingi gula batu kecil, dan mengetuk mereka bebas dari gaya tarik molekul sekitarnya dan menarik mereka ke dalam larutan. Proses ini berlangsung untuk sementara waktu (tergantung pada beberapa faktor, seperti suhu air, saturasi, aduk dll) sampai bentuk kubus gula menyebar dan akhirnya hilang setelah sepenuhnya memisahkan dari struktur utama.
|
Gula batu terurai menjadi partikel mikroskopis dan mencampur seluruh dengan larutan untuk akhirnya menjadi tidak terlihat dengan mata telanjang |
Pertanyaan lain yang banyak membingungkan adalah apakah pembubaran bentuk molekul gula tersebut akan mempengaruhi sifat fisik atau kimia dari gula. Seperti yang kita ketahui bahwa perubahan fisik,bisa menjadi perubahan kimia, sesuatu yang baru akan perlu diproduksi sebagai hasil dari pembubaran.bentuk molekul, akan tetapi ini tidak terjadi. Semua sifat dari guka kita masih dapatkan setelah melarutkan gula dalam air yaitu larutan yan manis, tidak lebih dan tidak kurang. Identitas zat terlarut tetap tidak berubah.
Labels: fisika, KIMIA, mengapa