Akar
digital adalah istilah yang digunakan oleh ahli matemetika terkenal
Henry Ernest Dudeney untuk jumlah angka-angka hingga diperoleh satu saja
digit angka terakhir, misal 12 maka akar digitalnya adalah 3, karena
1+2 adalah 3, contoh lain misalnya 148 maka akar digitalnya adalah 1 + 4
+ 8 = 13, karena masih dua angka maka ditambahkan lagi sehingga 1+3 =
4, jadi akar digital dari 148 adalah 4 dan seterusnya, manfaat dari kar
digital ini cukup banyak dalam matematika terutama dalam perhitungan
matematika dan otak atik angka, beberapa contoh dari pengggunaan angka
digital adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui angka besar termasuk angka kuadrat atau tidak
Misal
dalam soal matematika disebutkan apakah angka 15763530163289 ini
termasuk bilangan kuadrat atau bukan, mungkin dengan cara biasa kita
bisa mencari angka paling belakang dari bilangan tersebut untuk
dicocokan dengan kuadrat bilangan dasar berikut
12 = 1
22 = 4
32 = 9
42 = 16
52 = 25
62 = 36
72 = 49
82 = 64
92 = 81
102 =100
Dari
kuadrat angka dasar diatas dapat dilihat bahwa bilangan kuadrat
menghasilkan digit angka akhir antara lain, 1 (81), 4 (64), 9(49), 6 (16
dan 36), 5 (25), dan 0, jadi jika digit terakhir selain angka-angka
tersebut, maka sudah pasti bukan bilangan kuadrat misalnya berakhir
dengan angka 2,3,7 dan 8. Tetapi masalahnya meskipun digit terakhir dari
suatu bilangan adalah 1 atau 5, belum tentu bilangan tersebut bilangan
kuadrat. Disinlah fungsi akar digital termasuk untuk menjawab soal di
atas. Pada bilangan 15763530163289, karena angka digit terakhir
adalah angka 9 maka masih ad kemungkinan bilangan tersebut bilangan
kuadrat. Cara untuk menentukan bilangan tersebut termasuk kuadrat atau
tidak adalah dicari akar digitalnya, sama seperti pada data bilangan
kuadrat dasar hanya saja dicari sampai satu saja digit terakhir seperti
pada contoh di bawah ini
12 = 1
22 = 4
32 = 9
42 = 16 karena masih 2 angka maka di jadikan (1 + 6 = 7)
52 = 25 (2 + 5 = 7)
62 = 36 (3 + 6 = 9)
72 = 49 (4 + 9 = 13, karena masih dua angka, maka 1 + 3 = 4)
82 = 64 (6 + 4 = 10, 1 + 0 = 1)
92 = 81 (8 + 1= 9)
102 =100 (1 + 0 + 0 = 1)
Dari angka diatas dapat disimpulkan bahwa angka kuadrat selalu mempunyai angka digital 1, 4, 9, 7, 7, 9, 4, 1, 9, 1. Selalu ber ulang angka 1, 4, 7 dan 9 dari analisa ini maka dapat kita cari apakah bilangan 15763530163289 termasuk bilangan kuadrat atau bukan, maka kita tingggal mencari akar digitalnya 1 + 5 + 7 + 6 + 3 + 5 + 3 + 0 + 1 + 6 + 3 + 2 + 8 + 9 = 13 + 14 + 4 + 11 +
17 = 59 + 5 + 9 = 14 = 1 + 4 = 5. Karena angka akar digitalnya adalah 5
maka bilangan 15763530163289 bukan bilangan kuadrat. Kita ambil contoh
lain 1456 x 1456 = 2.119.936 akar digitalnya 2 + 1 + 1 + 9 + 9 + 3 + 6 =
31 = 4, karena akar digitalnya 4 maka bilangan 2.119.936 adalah
bilangan kudrat.
2. Mengecek Kebenaran Hasil Perkalian dan Pembagian
Mengecek
jawaban dari perkalian sering kita lakukan bila tidak membawa alat
bantu hitung seperti kalkulator. Salah sati cara untuk mengecek
kebenaran hasil perkalian adalah dengan menggunakan akar digital, misal
pada perkalian 13 x 14 = 182, untuk mengecek jawaban ini benar atau
tidak maka kota bisa menghitungnya dengan cara berikut 13 akar
digitalnya 4, 14 akar digitalnya 5, kita kalikan 4 x 5 hasilnya 20, akar
digital dari 20 adalah 2, kemudian kita cek akar digital dari jawaban
yaitu 182, akar digital dari 182 adala 1 + 8 + 2 = 11 =1 + 1 = 2,
karena akar digitalnya sama-sama dua maka perhitungan perkalian diatas
adalah benar. Contoh lain misalnya 168 x 346 = 58.128, untuk mengetahui
kebenaran jawaban dapat kita cek dengan cara sama seperti diatas, akar
digital dari 168 = 6, akar digital dari 346 = 4, 6 x 4 = 24, 24 akar
digitalnya 6, pada hasil jawaban 5 + 8 + 1 + 2 + 8 = 24, akar digitalnya
adalah 6, jadi hasil diatas adalah benar. Satu contoh lagi untuk
bilangan yang lebih besar, misal 456 x 832 = 379.392, apakah benar hasil
perkalian tersebut, dengan cara diatas kita dapat hitung, 456 = 6, 832 =
4, 6 x 4 = 24, akar digital 24 = 6, akar digital dari jawaban 3 + 7 +
9 + 3 + 9 + 2 = 33, akar digital 33 = 6.
Untuk pembagian 42 : 2 =
21, apakah benar hasil ini, maka kita dapat cari perkalian bilangan
pembagi dengan hasil pembagian, 42 = 6, 21 = 3, 2 x 3 = 6, karena
sama-sama hasilnya 6, maka pembagian tersebut benar, contoh yang lain
misalnya 161 : 7 = 23, 161 = 8, 23 = 5, kita kalikan 7 x 5 = 35 = 8,
karena hasilnya sama-sama 8, maka hasil pembagian tersebut adalah benar.
Labels: Apa Itu, Matematika